Penyakit lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan di beberapa organ dan jaringan tubuh seperti persendian, ginjal, sel darah, otak hingga kulit. Lupus muncul karena hubungan yang rumit antara faktor genetik, lingkungan, hormon, dan ras.
Penyakit ini terkadang sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain dan melibatkan beragam organ, namun salah satu gejala yang khas adalah munculnya ruam-ruam di wajah berbentuk mirip kupu-kupu yang melintang di kedua pipi. Munculnya ruam merupakan tanda terjadinya flare, yaitu kondisi dimana gejala akan muncul untuk beberapa saat kemudian berkembang atau menghilang. Pada penderita lupus, perubahan kondisi kulit merupakan salah satu gejala yang sering terjadi.
Namun tak perlu khawatir, dilansir dari American Academy of Dermatology Association, dengan perawatan dan perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko jangka panjang dari efek penyakit lupus pada kulit.
Beberapa tips perawatan kulit bagi penderita lupus di antaranya:
1. Melindungi kulit dari sinar matahari
Penderita lupus umumnya memiliki kulit yang sangat sensitif pada paparan sinar matahari. Menghabiskan waktu beberapa lama di bawah sinar matahari dapat menyebabkan flare atau gejala lupus semakin parah. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 128 pasien lupus, ditemukan lesi kulit pada 43% pasien setelah terpapar radiasi sinar UV-A dan UV-B. Untuk itu, para ahli menganjurkan melindungi kulit dari lupus dengan cara berikut:
- Selalu menggunakan sunscreen setiap hari yang memiliki perlindungan terhadap sinar UV-A dan UV-B, serta memiliki SPF (Sun Protection Factor) lebih dari 30. Gunakan sunscreen 20-30 menit sebelum anda keluar rumah dan terpapar sinar matahari. Ulangi pemakaian setiap 80 menit bila Anda berkeringat.
- Gunakan pakaian yang berbahan ringan dan panjang, menutupi seluruh permukaan badan anda. Anda juga bisa menggunakan payung atau topi saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari paparan sinar matahari langsung, jangan beraktivitas di luar rumah saat sinar matahari sedang terik.
2. Memakan suplemen vitamin D
Karena pasien lupus menghindari paparan sinar matahari, pengolahan vitamin D dalam tubuh menjadi berkurang. Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin D untuk memperbaiki keparahan penyakit dan meningkatkan kesehatan tulang.
3. Gunakan riasan dan obat-obatan yang sesuai
Selain munculnya ruam pada wajah, penderita lupus juga dapat mengalami munculnya ruam di bagian tubuh lainnya, bercak-bercak dan perubahan warna kulit yang tidak merata lainnya. Beberapa ruam dapat disamarkan dengan bantuan make up, namun untuk bercak yang sulit dihilangkan sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapat obat-obatan yang sesuai. Dokter dapat meresepkan salep, krim atau obat injeksi yang akan meringankan gejala yang muncul.
4. Perawatan rambut dan kulit kepala
Sebagian besar penderita lupus memiliki rambut yang rapuh sehingga mudah rontok. Pada beberapa kasus, kerontokan rambut bisa terjadi sangat parah sehingga membuat rambut menipis dan pitak di beberapa tempat.
Untuk mengatasinya, hindari menyisir dan mengikat rambut terlalu kencang, hindari menarik rambut dan melakukan perawatan rambut yang berisiko memperparah kerusakan rambut seperti pewarnaan rambut, pelurusan rambut, mencatok dan mengeringkan rambut dengan suhu panas.
5. Mengganti pencahayaan lampu
Bukan hanya sinar matahari yang berbahaya bagi penderita lupus, namun paparan sinar lampu di lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi flare yang muncul. Jika kulit Anda benar-benar sensitif pada cahaya, maka sebaiknya ganti pencahayaan di rumah dan kantor menggunakan lampu yang tidak mengandung sinar UV.
6. Perbaiki kebiasaan buruk
Gaya hidup juga memengaruhi risiko kambuhnya flare pada kulit. Para ahli mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok dapat memperparah gejala lupus dan membuat efektivitas terapi menjadi menurun. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pada pasien lupus yang berhenti merokok, sejumlah obat-obatan yang digunakan untuk menghilangkan ruam dan masalah kulit lainnya mulai dapat bekerja dengan baik.
Tidak hanya berhenti merokok, pasien lupus dianjurkan juga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti mengelola setres, rutin olahraga, serta memiliki kebiasaan tidur yang baik dan teratur. Adanya orang-orang di sekitar Anda yang dapat memberi dukungan secara emosional juga merupakan hal yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup pasien lupus.
Hingga saat ini belum ditemukan obat khusus untuk menangani penyakit lupus. Obat-obatan yang diebrikan pada penyakit lupus digunakan untk meredakan gejala yang muncul. Apabila Anda memiliki flare yang menjadi gejala khas lupus, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
- dr Hanifa Rahma
American Academy of Dermatology Association. Lupus and Your Skin: Tips to Reduce Flares (2020). Available from: https://www.aad.org/public/diseases/a-z/lupus-self-care
Peri C. Skin Care tips for Lupus (2020). WebMD. Available from: https://www.webmd.com/lupus/guide/skin-care-tips-for-lupus
Blake S, Daniel B. Cutaneous lupus erythemathosus: A review of the literature (2019). International Journal of Women's Dermatology. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6938925/
Vaillant A, Goyal A, Bansal P, Varacallo M. Systemic Lupus Erythemathosus (2021). NCBI Statpearl. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535405/